• Tue. Jan 14th, 2025

Media Sharing Webinar

Informasi Webinar Gratis Bersertifikat

strategi perawatan pada mesin umumnya

Jan 22, 2022

Strategi perawatan yang sesuai dengan kebutuhan komponen mesin dapat mengurangi besar losses dan meningkatkan produktivitas proses produksi. Mesin produksi cup plastik merupakan salah satu peralatan thermoforming di perusahaan manufaktur penghasil cup air mineral.

Penentuan strategi pada 7 komponen prioritas (nomor yang tertera didapatkan dari Tabel dibawah) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Busy belt (no.8)

Busy belt adalah kegagalan dimana belt stuck (tidak beroperasi semestinya) dikarenakan area sensor (penentu gerak untuk urutan proses pada mesin thermoforming) kotor sehingga menyebabkan seringnya frekuensi downtime dan penurunan kecepatan mesin. Penyebab utama hal ini adalah area sensor mesin yang kotor, maka perbaikan yang mungkin adalah di reset ulang (autonomous maintenance).

Dapat digunakan preventive maintenance. Hal ini dikarenakan tindakan dan waktu perawatan dapat didefinisikan sesuai failure yang terjadi, dalam hal ini dapat dilakukan pendefinisian waktu perawatan dan tindakan perawatan (pembersihan) yang sesuai untuk membersihkan area sensor mesin sehingga belt tidak stuck/busy. Diketahui bahwa occurance bernilai 10 dimana sering terjadi kerusakan dan memiliki dampak yang cukup lama (bernilai 5) sehingga yang paling ekonomis adalah preventive maintenance.

2. Stacking error (no.9)

Stacking error adalah permasalahan mesin down dan penurunan kecepatan mesin diakibatkan mesin yang bekerja terlalu berat (overload) sehingga stacking menjadi error dan kendor ataupun area stacking yang kotor. Stacking adalah bagian yang mengontrol ketinggian cup yang ditumpuk (tumpang tindih) dan jumlah cup sesuai kebutuhan. Perbaikan yang mungkin untuk permasalahan ini adalah dengan autonomous maintenance (memperbaiki set stacking, mengembalikan mesin kembali ke posisi zero point/reset ulang dan melakukan pengencangan terhadap stacking yang kendor).

Dapat digunakan predictive maintenance. Hal ini dikarenakan tindakan, teknik dan parameter perawatan dapat didefinisikan sesuai failure yang terjadi. Permasalahan ini disebabkan mesin terlalu berat, stacking kendor/kotor sehingga apabila stacking kendor, dapat langsung dilakukan strategi perawatan predictive terhadap komponen. Karena nilai detection yang tinggi, dan dapat dilakukan monitoring sebelum kerusakan maka yang paling ekonomis adalah predictive maintenance.

3. Granulator/penggiling bijih plastik bermasalah (no.17)

Permasalahan yang terjadi pada granulator dapat menyebabkan berkurangnya kecepatan mesin untuk menggiling bijih plastik yang disebabkan oleh sheet tersangkut di granulator/penggiling bijih plastik. Hal ini tentu saja menyebabkan speed losses pada mesin.

dapat digunakan predictive maintenance. Hal ini dikarenakan tindakan, teknik dan parameter perawatan dapat didefinisikan sesuai failure yang terjadi. Permasalahan ini disebabkan adanya sheet yang terjepit, area dan panel yang error/kotor sehingga dapat langsung dilakukan strategi perawatan predictive terhadap komponen apabila diketahui komponen kotor. Karena nilai detection yang tinggi dan dapat dilakukan monitoring sebelum kegagalan, maka yang paling ekonomis adalah predictive maintenance.

4. Mesin kurang pelumas (no.7)

Adapun penyebab kegagalannya dikarenakan grease pada rantai depan mesin thermoforming kering disertai dengan karat, yang dapat mengakibatkan mesin berbunyi kasar dan komponen mesin akan cepat rusak. Hal ini menyebabkan speed losses (berkurangnya kecepatan padam mesin) pada mesin.

Dapat digunakan preventive maintenance. Hal ini dikarenakan tindakan dan waktu perawatan dapat didefinisikan sesuai failure yang terjadi, dalam hal ini dapat dilakukan pendefinisian waktu perawatan dan tindakan perawatan (pengisian pelumas) yang sesuai untuk menghindari rantai depan mesin yang kering. Karena nilai severity yang tinggi (bernilai 9), dan nilai detection tinggi (bernilai 7) maka pilihan strategi yang paling ekonomis adalah preventive maintenance.

5. Sheet terjepit rantai (no.4)

Kegagalan ini disebabkan oleh sheet tidak berbentuk sehingga menyangkut di rantai, efek kegagalan yang terjadi adalah konveyor berhenti dan harus menggulung sheet secara manual. Dikarenakan rantai terdapat pada bagian konveyor berfungsi untuk menggerakkan sheet agar dapat tergulung. Hal ini menyebabkan breakdown losses pada mesin. Hal yang menyebabkan tersangkutnya sheet pada mesin adalah ketidak sesuaian antara sheet dengan kekencangan rantai.

Baca Juga : cara menghidupkan motor mogok saat banjir

Dapat digunakan predictive maintenance. Hal ini dikarenakan tindakan, teknik dan parameter perawatan dapat didefinisikan sesuai failure yang terjadi. Permasalahan ini disebabkan adanya ketidaksesuaian suhu dengan kekencangan rantai sehingga dapat langsung dilakukan strategi perawatan (pembersihan) predictive terhadap komponen apabila diketahui telah kendor/suhu tidak sesuai. Karena nilai detection tinggi, maka pilihan strategi yang paling ekonomis dilakukan adalah predictive maintenance.

6. Heater error (no.12)

Heater adalah pemanas yang berfungsi memanaskan sheet sehingga mempermudah pembentukan. Penyebab kegagalannya adalah kabel menempel di busbar (komponen penghantar listrik yang dapat memadai arus dan tegangan kapasitas besar), ampere heater tidak stabil, ataupun fuse (sekering, pemutus arus listrik jika berlebihan) perlu diganti. Hal ini menyebabkan breakdown losses dan speed losses pada mesin.

Dapat digunakan corrective maintenance karena ditentukan perawatan dengan pekerjaan perbaikan rehabilitative, hal ini dikarenakan operator dapat memperbaiki kabel, sekering setelah diketahui adanya kerusakan. Hal ini juga dipengaruhi oleh nilai occurance yang tinggi, sehingga dilakukan perbaikan setelah adanya kerusakan (corrective).

7. Permasalahan pada pompa cooling extruder (no.1)

Kerusakan pada motor pompa ini disebabkan oleh pompa yang seharusnya menstabilkan suhu tidak berfungsi sehingga molding/cetakan tidak dingin (terlalu panas) berakibat pada proses thermoforming. Terdapat sirkulasi air sebagai pendingin agar sheet yang dihasilkan tidak lengket, bening dan mengkilap. Hal ini menyebabkan breakdown losses pada mesin.

Dapat digunakan preventive maintenance. Hal ini dikarenakan tindakan, teknik dan parameter perawatan dapat didefinisikan sesuai failure yang terjadi, apabila mesin sudah tinggi utilitasnya, sebaiknya operator mengecek keadaan pompa air, karena perbaikan membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini dipengaruhi juga dengan tingginya nilai severity dan detection, dikarenakan tidak dapat dilakukan monitoring sebelum kegagalan sehingga pilihan strategi yang paling ekonomis adalah preventive maintenance.

Tabel strategi perawatan mesin produksi cup plastik

Komp.

Prioritas

Jenis

Strategi

Rekomendasi

Perbaikan

Losses
1 Busy belt Preven- tive Main- tenance Reset ulang (autonomous maintenance) Pembersihan belt, area sensor

(1 kali/shift)

Break- down losses, Speed losses
2 Stacking error Predic- tive Mai- ntenance Perbaiki set stacking, kembalikan mesin zero point, reset ulang, pengencangan (autonomous maintenance) Pembersihan stacking 1 kali

setiap shift Pemberian waktu istirahan mesin/pengencangan secara predictive

Break- down losses, Speed losses
3 Gra- nulator Predic- tive Mai- ntenance Menjaga kebersihan

secara predictive (menggunakan cairan khusus) Melepas sheet tersangkut, bersihkan granulator, inventer

(autonomous maintenance)

Speed losses
4 Kurang pelumas Preven- tive Main- tenance Pengolesan grease dan pengecekan rantai setiap 7 hari Penggantian,

pengecatan

Speed losses
5 Sheet ter- jepit rantai Predic- tive Main- tenance Membuka dan

membersihkan cover rantai, melepas sheet, kekencangan rantai (autonomous maintenance)

Break- down losses
6 Heater error Correc- tive Main- tenance Operator cek kabel heater lepas, menempel di busbar, mengganti kabel (corrective) Menggunakan

stabilizer listrik

Break- down losses, Speed losses
7 Motor

pompa cooling extruder

Preven-

tive Main- tenance

Pengecekan mesin saat warming up (1 hari sekali) Break- down losses

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *